Cuaca tak ada bedanya dgn kambing hitam belakangan ini. tubuh
tegap, tanduk runcing, dan bdan sehat tak jdi penghalang untuk tetap
mengirimkn kesalahan lewat ujung jari, telunjuk itu bagai moncong pistol
melsatkan peluru tepat di antara kedua matanya.. Seketika kambing hitam
berubah menjadi sapi suci dgn lubang menganga d kepala.
Bencana tak pernah minta izin utk berkunjung, seperti dingin yg menyerbu sesaat hujan tumpah menghujam tanah.,
angin menghembuskan kedamaian sebagai pngobat pilu, selaksa yg
mengiris perlahan-lahan ditiupnya agar sejenak melupakan luka. Tapi apa
daya dituduhlah bencana yg datang itu karnanya, mayat yg bergeletakan
sebab wabah yg dibawanya dan mentari menghilang karna diusir udara
busuknya..
Sejak saat itu disuruhlah angin utk diam.,.
Sepatutnya angin diam tak bicara, kini seringkali angin melihat bumi
dari sisi gelapnya. meski kecewa menyelimuti tapi angin sangat mengerti
bahwa kini tak ada lagi kambing hitam untuk disalahkan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar