1. Dalam praktik berbahasa, produsen teks kadangkala melakukan perspektivisasi yang bisa jadi dilakukan melalui vision, empathy, dan focalization . Jelaskan hal tersebut dengan menggunakan teks berikut sebagai contoh.
n terlibat, maka semakintahu. Dari contoh di atas, dapat diuraikan seperti di bawah ini.
* Budi menceraikan Wati.
*Lelaki yang berasal dari Jakarta itu menceraikan istrinya.
*Laki-laki brengsek itu menceraikan Wati.
Focalization
digunakan untuk menggambarkan apakah sipencerita terlibat langsung di dalam sebuah peristiwa atau tidak.Menurut saya, pada contoh (b) si pencerita tidak terlibatlangsung karena terdapat kalimat: “katanya bernama Budi”
2. Pengertian deiksis yang lain dikemukakan oleh Lyons (1977:637) dalam Djajasudarma (2010:51) yang menjelaskan bahwa deiksis adalah lokasi dan identifikasi orang, objek, peristiwa, proses atau kegiatan yang sedang dibicarakan atau yang sedang diacu dalam hubungannya dengan dimensi ruang dan waktunya, pada saat dituturkan oleh pembicara atau yang diajak bicara. Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa deiksis adalah kata, frasa, atau ungkapan yang rujukannya berpindah-pindah tergantung siapa yang menjadi pembicara dan waktu, dan tempat dituturkannya satuan bahasa tersebut.
Perhatikan contoh kalimat berikut.
Begitulah isi sms yang dikirimkannya padaku dua hari yang lalu.
Hari ini bayar, besok gratis.
Jika Anda berkenan, di tempat ini Anda dapat menunggu saya dua jam lagi.
Dari contoh di atas, kata-kata yang dicetak miring dikategorikan sebagai dieksis. Pada kalimat (1) yang dimaksud dengan begitulah tidak bisa diketahui karena uraian berikutnya tidak dijelaskan. Pada kalimat (2) kapan yang dimaksud dengan hari ini dan besok juga tidak jelas, karena kalimat itu terpampang setiap hari di sebuah kafetaria. Pada kalimat (3) kata Anda tidak jelas rujukannya, apakah seorang wanita atau pria, begitu juga frasa di tempat ini lokasinya tidak jelas.
Semua kata dan frasa yang tidak jelas pada kalimat di atas dapat diketahui jika konteks untuk masing-masing kalimat tersebut disertakan. Dalam berpragmatik kalimat seperti di atas wajar hadir di tengah-tengah pembicaraan karena konteks pembicaraan sudah disepakati antara si pembicara dan lawan bicara.
Perhatikan contoh kalimat berikut.
Begitulah isi sms yang dikirimkannya padaku dua hari yang lalu.
Hari ini bayar, besok gratis.
Jika Anda berkenan, di tempat ini Anda dapat menunggu saya dua jam lagi.
Dari contoh di atas, kata-kata yang dicetak miring dikategorikan sebagai dieksis. Pada kalimat (1) yang dimaksud dengan begitulah tidak bisa diketahui karena uraian berikutnya tidak dijelaskan. Pada kalimat (2) kapan yang dimaksud dengan hari ini dan besok juga tidak jelas, karena kalimat itu terpampang setiap hari di sebuah kafetaria. Pada kalimat (3) kata Anda tidak jelas rujukannya, apakah seorang wanita atau pria, begitu juga frasa di tempat ini lokasinya tidak jelas.
Semua kata dan frasa yang tidak jelas pada kalimat di atas dapat diketahui jika konteks untuk masing-masing kalimat tersebut disertakan. Dalam berpragmatik kalimat seperti di atas wajar hadir di tengah-tengah pembicaraan karena konteks pembicaraan sudah disepakati antara si pembicara dan lawan bicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar