Sabtu, 16 Juni 2012

Wacana


1.       Dalam praktik berbahasa, produsen teks kadangkala melakukan perspektivisasi yang bisa jadi dilakukan melalui vision, empathy, dan focalization . Jelaskan hal tersebut dengan menggunakan teks berikut sebagai contoh.

Vision
adalah informasi yang dihadirkan dari sudut pandangideologis tertentu: sistem nilai dan norma yang terkait denganrelasi sosial (satu informasi yang sama tapi memiliki tujuan yangberbeda). Dari contoh di atas informasi yang ingin dihadirkan
Empathy
digunakan untuk menggambarkan tingkatpengetahuan yang dimiliki penutur dalam mengidentifikasi objekatau orang di dalam kalimat. Semakin terlibat, maka semakintahu. Dari contoh di atas, dapat diuraikan seperti di bawah ini.

* Budi menceraikan Wati.
*Lelaki yang berasal dari Jakarta itu menceraikan istrinya.
*Laki-laki brengsek itu menceraikan Wati.

Focalization
digunakan untuk menggambarkan apakah sipencerita terlibat langsung di dalam sebuah peristiwa atau tidak.Menurut saya, pada contoh (b) si pencerita tidak terlibatlangsung karena terdapat kalimat: “katanya bernama Budi”

2.   Pengertian deiksis yang lain dikemukakan oleh Lyons (1977:637) dalam Djajasudarma (2010:51) yang menjelaskan bahwa deiksis adalah lokasi dan identifikasi orang, objek, peristiwa, proses atau kegiatan yang sedang dibicarakan atau yang sedang diacu dalam hubungannya dengan dimensi ruang dan waktunya, pada saat dituturkan oleh pembicara atau yang diajak bicara. Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa deiksis adalah kata, frasa, atau ungkapan yang rujukannya berpindah-pindah tergantung siapa yang menjadi pembicara dan waktu, dan tempat dituturkannya satuan bahasa tersebut.

Perhatikan contoh kalimat berikut.

Begitulah isi sms yang dikirimkannya padaku dua hari yang lalu.
Hari ini bayar, besok gratis.
Jika Anda berkenan, di tempat ini Anda dapat menunggu saya dua jam lagi.

Dari contoh di atas, kata-kata yang dicetak miring dikategorikan sebagai dieksis. Pada kalimat (1) yang dimaksud dengan begitulah tidak bisa diketahui karena uraian berikutnya tidak dijelaskan. Pada kalimat (2) kapan yang dimaksud dengan hari ini dan besok juga tidak jelas, karena kalimat itu terpampang setiap hari di sebuah kafetaria. Pada kalimat (3) kata Anda tidak jelas rujukannya, apakah seorang wanita atau pria, begitu juga frasa di tempat ini lokasinya tidak jelas.

Semua kata dan frasa yang tidak jelas pada kalimat di atas dapat diketahui jika konteks untuk masing-masing kalimat tersebut disertakan. Dalam berpragmatik kalimat seperti di atas wajar hadir di tengah-tengah pembicaraan karena konteks pembicaraan sudah disepakati antara si pembicara dan lawan bicara.
3.   Strategi kesantunan dibutuhkan agar pembicara tidak kehilanganmuka. Semakin tinggi risiko kehilangan muka, maka semakinbanyak strategi kesantunan yang digunakan.
a. Orang yang sudah kenal ->Eh, ini artinya apa sih?

b.Seumuran, statusnya sama - >Mbak, ini artinya apa ya?

c. Statusnya lebih tinggi ->Maaf, Mbak, kalau boleh tahu iniartinya apa?

d. Jarak sosialnya jauh ->Maaf mengganggu sebentar.Bagian ini kurang jelas, saya boleh tahu maksudnya apa?
4.   Menurut saya, inferensi justru menjadi penghubung secara otomatisantara unsur-unsur dalam teks melalui representasi pengetahuanyang telah ada dapat dipakai sebagai dasar untuk menentukanhubungan yang hilang atau terputus.Contoh:(a)Kamu sudah baca novel saya yang baru?(b)Sudah. Tokoh utamanya kenapa mati?

5.   Jelaskan istilah di bawah ini dengan ringkas dan disertai contoh.a.Presuposisib.Inferensic.Tow-down and botton up processingd.Eksplikatur Jawaban

a.
Presuposisi
adalah informasi implisit yang harus benar dalamkalimat, yang tidak terpengaruh oleh negasi, sehingga kalimattersebut dapat dihukumi benar atau salah. Presuposisi juga dapatdikatakan sebagai pengetahuan yang dijadikan dasar dalamsebuah wacana.Contohnya: Asri (tidak) ikut karyawisata.Kalimat di atas mengandung praanggapan bahwa ada seoranganak bernama Asri, Asri masih sekolah, dan memiliki uang untukbiaya karyawisata.
b.
Inferensi
pada dasarnya proses mengambil kesimpulan baikhasil yang kita simpulkan maupun cara yang sedang kitasimpulkan, sedangkan pengertian inferensi secara umum adalahseluruh jenis informasi implisit yang dapat diderivasikan dariwacana. Ada beberapa inferensi yang terkait dengan entailmen,conventional implicature, dan corversational implicature. Masing-masing contoh di atas di antaranya:
-
Entailmen
mengandung arti implikatur yang didapatkan bukandari percakapan.Misalnya: saya lebih mangga berarti sama saja dengan sayalebih buah.
-
Conventional implicature
memiliki arti implikatur yangdidapatkan bukan dari percakapan.Misalnya: Wajar saja dia naik Ferrari ke kampus, anak pejabat!
-
Conversational implicature
: dihasilkan dari percakapanadanya akibat dari percakapanMisalnya: A: Tolong kerjakan tugas saya.B: Saya juga bingung…

Yang artinya si B tidak bisa mengerjakan tugas A. Jadipenolakan tidak dikatakan secara langsung tetapi secaratersirat.
c.
Top-down and bottom up processing
merupakanpemahaman teks biasanya dilakukan melalui apa yang terdapatsecara literal dalam teks dan, pada saat yang sama, dilakukanprediksi apa yang dimaksudkan oleh teks berdasarkan konteks.Misalnya: sapaan seorang tamu ketika mengucapkan“assalamu’alaikum” ketika mengetuk pintu rumah tuan rumah.
d.
Eksplikatur
merupakan makna tersirat yang ditimbulkan olehapa yang terkatakan.Contoh:A: Dia memang seorang koki yang andal, jam terbangnya tinggi.B: Dia terbang jam berapa?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar